Menjaga fasilitas umum
A. Pentingnya Menjaga Fasilitas Umum
Menurut Dr. Ricardi S. Adnan, sosiolog dari Universitas Indonesia, yang dimaksud dengan fasilitas umum adalah fasilitas yang diadakan untuk umum dan dimiliki bersama oleh seluruh anggota masyarakat. Fasilitas umum tidak boleh digunakan sembarangan apalagi sampai menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum. Dimulai dari diterbitkannya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang hingga Permendagri Nomor 9 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Pemukiman di Daerah mengamanatkan pentingnya penyediaan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos).
B. Jenis-jenis prasarana, sarana dan pemukiman yang dimaksud dalam permendagri
1. Prasarana
perumahan dan pemukiman
Yang termasuk didalamnya adalah jaringan
jalan, jaringan saluran
pembuangan air limbah, jaringan saluran
pembuangan air hujan
(drainase) dan tempat pembuangan sampah.
2. Sarana
perumahan dan pemukiman.
Sarana meliputi sarana perniagaan atau
perbelanjaan, sarana umum
dan pemerintahan, sarana pendidikan,
sarana kesehatan, sarana
peribadatan, sarana rekreasi dan olahraga,
sarana pemakaman,
sarana pertamanan dan ruang terbuka hijau
dan sarana parkir.
3. Utilitas
perumahan dan pemukiman
Antara lain jaringan air bersih, jaringan
listrik, jaringan telepon,
jaringan gas, jaringan transportasi,
pemadaman kebakaran dan
sarana penerangan jasa umum.
Saat ini
pemerintah berupaya untuk membangun sarana, prasarana dan fasilitas umum untuk
memudahkan masyarakat.
Entah itu
perbaikan jalan, perbaikan halte bus, perbaikan jalur kereta, penambahan
angkutan umum, perbaikan dan penambahan taman dan masih banyak yang lainnya.
Selain itu, pemerintah juga semakin
gencar membangun sarana, prasarana dan fasilitas olahraga. Akan tetapi, tidak
sedikit kita sering mendapatkan berita kerusakan fasilitas umum disetiap daerah
di Indonesia.Seperti, taman yang tidak terawat lagi karena masyarakat memetik
bunga sembarangan dan menginjak rumput hingga rusak, toilet umum dicoret-coret
dan tidak menjaga kebersihan Tidak hanya itu banyak sekali jenis kerusakan yang
terjadi pada fasilitas umum.
C.
TATA TERTIB MENGGUNAKAN
FASILITAS UMUM
1. Antri dan Tertib.
2. Tidak gaduh.
3. Mengikuti
tata tertib yang berlaku.
Kita perlu
merawat fasilitas umum karena kegunaannya adalah untuk orang banyak, jika kita
tidak peduli dan tidak menjaga fasilitas umum, maka tidak banyak masyarakat
yang bisa menikmati fasilitas umum ini lagi. Selain itu, tidak ada lagi
keindahan tata ruang di setiap daerah. Dan agar tidak terjadi hal seperti
fasilitas umum yang sudah ada tersebut pada akhirnya terbengkalai dan tidak
terawat atau bahkan dirusak oleh masyarakat itu sendiri.
Sebenarnya
tidak sulit untuk menjaga fasilitas umum, jika kita memiliki rasa
tanggung jawab atas kepemilikan bersama setiap fasilitas umum yang ada,
seperti:
Ø Menjaga kebersihan toilet umum.
Ø Tidak membuang sampah sembarangan dan membuang sampah pada
tempatnya.
Ø Tidak mencoret-coret dinding bangunan fasilitas umum.
Ø Tidak memetik bunga sembarangan dan menginjak rumput yang sudah dipelihara
dengan baik.
Ø Menjaga kebersihan angkutan umum yang telah disediakan pemerintah.
Ø Mentaati setiap peraturan yang berlaku.
Ø Gunakan fasilitas umum yang sesuai, jika untuk disabilitas dan kebutuhan
khusus, maka kita tidak boleh menggunakannya.
Mulailah peduli pada lingkungan
sekitar Anda, karena negara adalah cerminan dari masyarakatnya. Jika ingin
terlihat tertata, indah dan bersih, maka masyarakat sebaiknya berkerja sama dan
bertanggung jawab untuk itu. Fasilitas umum yang baik akan menimbulkan
kenyamanan bagi setiap masyarakat.
D.
AYAT AL-QUR’AN
YANG MENJELASKAN TENTANG MENJAGA ALAM
Alam merupakan karunia Allah yang
harus kita jaga kelestariannya. Kita harus bisa menjaga kelestarian alam agar
dapat dinikmati oleh generasi masa depan. Mengekploitasi alam secara berlebihan
dapat menyababkan rusaknya alam. Sebagai seorang muslim, kita harus menghindari
tindakan itu untuk tetap menjaga kelestarian alam yang merupakan karunia Allah
SWT.
Islam adalah
rahmatan lil alamin, yang mana syari'atnya tidak hanya untuk umat islam saja
tapi bagi semesta alam sebagai Rahmat dari Allah. Bahkan diutusnya Nabi adalah
sebagai rahmat, sebagaimana firman Allah:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
"tidaklah
kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekian alam" (al-Anbiya: 107)
Imam Ibnu
Katsir berkata tentang ayat ini: "Allah telah memberitahukan bahwa
sesungguhnya Allah telah menjadikan Muhammad sebagai rahmat untuk seluruh alam.
Yakni Allah telah mengutusnya untuk menjadi rahmat bagi mereka semuanya. Maka
barang siapa menerima rahmat ini dan mensyukuri nikmat ini, pasti dia akan
berbahagia di dunia dan di akhirat. Tetapi barangsiapa menolak rahmat ini dan
menentangnya, pasti dia akan merugi di dunia dan di akhirat"
rahmat ini
meliputi seluruhnya. Termasuk alam ini, maka Islam mengajarkan untuk mencintai
alam dan menjaganya, serta melarang berbuat berbagai kerusakan di muka bumi.
Maka dari itu Allah menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi dan itu
semua adalah bentuk dalam rangka beribadah kepada Allah. Allah berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي
النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُون
"telah nampak kerusakan di darat dan di lautan yang disebabkan oleh
tangan-tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (ar-Rum: 41)
secara jelas
ayat ini menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi di daratan dan di lautan
semua itu disebabkan ulah manusia. Dan Allah akan menimpakan akibat buruknya
kepada manusia agar manusia merasakannya, sebagai teguran agar manusia kembali
ke jalan yang benar.
Manusia
berpikir bagaimana mengeruk sebanyak-banyaknya kekayaan alam, jika tidak mereka
khawatir kehabisan. Padahal jika mereka mengetahui bahwa Allah itu Maha Kaya
pastilah mereka tidak khawatir dan tidak akan tamak karena kekayaan Allah tidak
akan pernah habis. Namun itu semua adalah tabiat manusia sebagaimana firman
Allah:
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا
"sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah dan apa bila ia mendapat
kebaikan, ia amat kikir" (al-Ma'arij:
19-21)
itulah kenyataan dalam kehidupan
Manusia. Maka marilah kita menjaga alam dan mencintainya sebagai amanah dari
Allah atas kekhalifahan kita di muka bumi.
E.
Hadist tentang
menjaga kelestarian alam
Artinya:
“Sayangilah
yang ada di bumi niscaya semua yang ada di langit akan menyayangi kalian”
مَنْ اَحْي اَرْضًا
مَيِّتَةً فَهِيَ لَهُ (رواه الترمذى)
Artinya :
“Barang
siapa menghidupkan suatu bumi yang mati, maka bumi itu baginya”
F.
Kandungan
hadits
Kandungan dari
hadist tersebut adalah nabi Muhammmad SAW melalui Al-Qur’an dan hadist
mengajarkan kepada kita untuk memperhatikan kelangsungan kehidupan manusia dari
ketergantungannya kepada lingkungan alam.
Dalam menjaga dan melestarikan lingkungan adalah kebersihan, menyayangi semua makhluk Allah. Kebersihan merupakan cermin keimanan seseorang terhadap sang Khalik. Rasa cinta kasih sayang sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupannya kita juga harus peka terhadap keadaan alam disekitar kita. Kita harus bisa menghidupkannya demi generasi masa depan kita
Agama Islam
mengajarkan 2 macam hubungan, Yaitu Hubungan vertikal (Manusia dengan Allah)
dan hubungan Horisontal (Manusia dengan manusia) Kerusakan alam di dunia ini
tak ubahnya adalah bumerang bagi manusia, kitalah yang membuat alam ini rusak,
maka dari itu sebagai orang yang beriman, kita harus menjaga lingkungan dengan
baik.
· Perilaku
menjaga dan melestarikan alam sesuai hadist tersebut, adalah:
ü Tidak merusak lingkungan sekitar kita
ü Mengurus tanah agar menjadi subur
ü Tidak membunuh hewan sembarangan
ü Memelihara fasilitas umum
ü Mengadakan penghijauan,dll.
Inti dari semua
keterangan diatas adalah, kita harus saling menghormati sesama makhluk Allah
SWT. Janganlah saling merugikan, cintailah alam untuk generasi penerus kita.
Jangan sampai generasi penerus kita tidak bisa melihat pohon dan
binatang-binatang.
Komentar
Posting Komentar