Amar Ma’ruf Nahi Munkar

 

1.   Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Amar Ma’ruf Menuntut Pengadaan Sesuatu Sesuatu yang dikenal Baik Perintah, Seruan, Ajakan, Himbauan. Baik menurut Syareat-Dekat dengan Allah.

Nahi Munkar

Mencegah Pengadaan Sesuatu Mencegah Pengadaan Sesuatu, Melarang, menentang, peringatan. Munkar menurut Syareat-Jauh dari Allah.

 

2.   Al-Qur’an

Q.S. 3. Ali Imron :104

و لتكن منكم أمة يدعون الى الخير و يأمرون بالمعروف و ينهون عن المنكر, و أولئك  هم المفلحون

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Q.S. 3. Ali Imron :110

كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف و تنهون عن المنكر  و تؤمنون بالله

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah SWT.

Q.S. 9. At-Taubah 71

و المؤمنون و المؤمنات بعضهم أولياء بعض, يأمرون  بالمعروف و ينهون عن المنكر ويقيمون الصلاة و يؤتون الزكاة و يطيعون الله و رسوله, أولئك سيرحمهم الله, ان الله عزيز حكيم

Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Q.S. 31. Luqman 17

يا بني أقم الصلاة وأمرْ بالمعروف و انه عن المنكر و اصبر على مآ أصابك, ان ذالك من عزم الأمور

(Luqman berkata) Hai anakku, dirikanlah sholat, dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar, dan sabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

3. Al-Hadist

         عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: من رأى منكم منكرا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه، وذلك أضعف الإيمان

         وفي رواية : ليس وراء ذلك من الإيمان حبة خردل

Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49)

Maksud dari hadist ini adalah:

Menurut beberapa ulama, maksud dari hadits di atas adalah ketika ada kemungkaran maka harus diubah dengan beberapa cara, yaitu: 

v  Kekuasaan bagi para penguasa (mengubah dengan tangan).

v  Nasihat atau ceramah bagi para ulama, kaum cerdik dan pandai, juru dakwah, para wakil rakyat, dan lain-lain mengubah dengan lisan.

v  Membencinya di dalam hati (mengubah dengan hati).    

Mengubah kemungkaran dengan tangan bisa dimaknai dengan dua cara, yaitu pengertian  denotasi (sebenarnya) dan konotasi (perumpamaan).Pengertian denotasi (sebenarnya)  mengubah kemungkaran dengan tangan, misalnya seorang guru menjatuhkan hukuman fisik  yang tidak membahayakan kepada siswa yang melanggar tata tertib tingkat tinggi. Orang tua  yang memukul anaknya yang sudah aqil baligh karena meninggalkan shalat, dan contoh-contoh lainnya. Mengubah kemungkaran dengan tangan dalam arti konotasi (perumpamaan) maksudnya menghentikan .kemungkaran melalui kekuasaan yang dimiliki seseorang. Misalnya pencabutan izin usaha kepada perusahaan yang melakukan pelanggaran hukum, etika, norma atau aturan agama seperti menjual miras, menjual barang-barang hasil curian, dan barang-barang haram lainnya. Contoh lain adalah, seorang atasan memecat secara tidak hormat bawahannya yang melakukan pelanggaran etika moral keagamaan,langkah menghentikan kemungkaran dengan lisan dilakukan apabila langkah pertarna

Langkah menghentikan kemungkaran dengan lisan dapat dilakukan apabila menghentikan dengan kekuatan tidak dapat dilakukan.

Ø  Mengubah dengan lisan bisa dilakukan dalam bentuk bermacam-macam seperti:

Ø  Nasehat

Ø  Gertakan

Ø  Ucapan

Ø  Tulisan

Ø  Penyataan

Ø  dll

     Cara merubah dengan lisan adalah dengan cara lemah lembut, sopan, dan menggunakan kata-kata yang baik serta argumen yang kuat

Langkah-langkah menanggulangi kemungkaran dengan dua cara di atas memerlukan fasilitas dan kemampuan yang khusus Jika fasilitas dan kemampuan tersebut tidak dimiliki, tidak berarti bahwa upaya penangulangan boleh ditinggalkan, kewajiban tetap harus dilaksanakan, hanya saja menggunakan tingkatan usaha yang lebih ringan, yaitu dengan hati Mengubah dengan hati bisa berbentuk pengingkaran hati terhadap suatu kemungkaran atau  berdo'a agar kemungkaran berhenti.

Mengubah dengan hati digambarkan oleh Rasulullah saw. Sebagai “selemah-lemahnya iman” Artinya batas minimal menanggulangi kemungkaran adalah dilakukan dengan Hati. Dengan kata lain. hadits tersebut menunjukkan bahwa umat islam harus berusaha melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar menurut kemampuannya, sekalipun hanya dengan hati. Mereka diwajibkan untuk tidak hanya berdiam diri dan bersikap cuek terhadap kemungkaran. Karena. sikap yang demikian itu merupakan sikap yang "tidak peduli terhadap sesama mukmin"    Maka sudah jelas bahwa tugas amar ma'ruf nahi munkar bukanlah hanya tugas seorang da'i, mubaligh. atau pun ustadz saja. namun merupakan kewajiban setiap muslim. Dan ini merupakan salah satu kewajiban penting yang diamanahkan Rasulullah saw kepada seluruh kaum muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing    Jika perintah amar ma'ruf ditinggalkan maka Allah Swt  akan menurunkan azab siksa-Nya, merata kepada seluruh kaum tersebut, baik para pelaku kemaksiatan maupun yang bukan pelakunya, tetapi membiarkan kemaksiatan terus berlangsung .

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGHORMATI LEBIH TUA DAN MENYAYANGI YANG LEBIH MUDA

Menjaga fasilitas umum

GHAZWUL FIKRI (Perang Pemikiran)