Mengajak Orang lain dalam Kebaikan
A. Definisi
Di antara tujuan agama kita adalah tersebarnya kebaikan di tangah
masyarakat, hal itu bisa terjadi dengan memotivasi dan mengajak orang lain
kepada kebaikan.
Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketaqwaan. Dan jangan tolong menolong dalam dosa dan permusuhan (Al Maidah, 2)
B. Dalil
•
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم: " من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيأ ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل
آثام من تبعه لاينقص ذلك من آثامهم شيأ" رواه البخاري
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah ra. Rasulullah ShallaLLahu Alaihi Wasallam bersabda, “Barang
siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang
yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala mereka yang mengikutinya sedikit
pun. Dan barang siapa mengajak kepada kejahatan, maka ia memperoleh dosa
seperti dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka yang mengikutinya sedikit pun.” (HR. Bukhari)
Hadits ini mengisyaratkan:
Setiap muslim yang melakukan kebaikan dan mengajak orang lain berbuat baik akan diberi Allah pahala dua kali. Pertama: Karena melakukan kebaikan. Kedua: karena mengajak orang kepada kebaikan. Pahala tersebut akan terus bertambah dengan bertambahnya orang yang melakukan. Contoh: Jika kamu mengajak seorang teman melaksanakan shalat sebagaimana yang kamu lakukan, maka kamu mendapat pahala shalat yang kamu lakukan dan juga pahala shalat yang dilakukan temanmu, dan pahala dari setiap orang yang meniru kalian berdua hingga hari kiamat. Allah Ta’ala melipat gandakan pahala bagi orang yang mengajak kepada kebaikan, dan dilipatgandakan pula pahala bagi orang yang mengajak kepada kejahatan. Misalnya, barang siapa yang melakukan perbuatan haram seperti berdusta, merokok, lalu mengajak temannya melakukan perbuatan tersebut, maka ia mendapatkan dosa dari perbuatannya, dan dosa dari orang-orang yang melakukannya karena menirunya hingga hari kiamat
Dalil Lain
Lakukanlah kebaikan, tinggalkanlah kemunkaran dan nasehati orang lain, dengan begitu engkau akan mendapatkan pahala dimasa hidup dan setelah meninggal dunia. Rasulullah SAW bersabda:
•
إذا مات ابن أدم انقطع عمله الا من ثلاثة
أشياء : من صدقة جارية ، أوعلم ينتفع به ، أو ولد
صالح يدعو له . ويقول صلى الله عليه وسلم فو الله لأن يهدي الله بك رجلا خير لك من
حمر النعم" وقال "بلغوا عني ولو آية"
“Jika
anak Adam telah meninggal dunia, maka terputus semua amalnya kecuali tiga
perkara; sedekah yang mengalir (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh
yang mendoakan kedua orang tuanya. Nabi ShallaLLahu Alaihi Wasallam juga bersabda: "Demi Allah, bila seseorang mendapatkan
hidayah Allah melalui (pernataraan) dirimu, maka itu lebih baik dari seekor
onta terbaik". Nabi ShallaLLahu Alaihi Wasallam juga bersabda:
"Sampaikanlah dariku walau satu ayat."
–
Imam
Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih-nya, hadits dari sahabat Uqbah bin ‘Amr
bin Tsa’labah radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda:
–
barang siapa menunjukkan pada kebaikan , maka
baginya pahala seperti orang yang melakukannya (HR Muslim)
–
Rasulullah bersabda ; barang siapa mengajak
kepada petunjuk (kebaikan) maka baginya pahala orang yang mengikutinya tanpa
mengurangi pahalanya sedikitpun. Dan barang siapa mengajak kepada kesesatan
(keburukan) maka baginya dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
pahalanya sedikitpun. (HR Muslim)
Orang yang menunjukkan kebaikan maka akan mendapatkan pahala karena telah menunjukkan kebaikan serta pahala orang yang mengikutinya. Amal yang bisa dirasakan oleh orang lain lebih besar manfaatnya dibandingkan amal yang manfaatnya terbatas untuk diri sendiri. Hadits ini mencakup orang yang menunjukkan kebaikan kepada orang lain dengan perbuatannya, meskipun tidak dengan lisannya. Seperti orang yang menyebarkan buku-buku yang bermanfaat, berakhlak mulia dan berpegang teguh dengan syariat Islam agar manusia juga bisa meneladaninya.
D.
Keutamaan mengajak kepada kebaikan
–
Dapat memotivasi diri sendiri untuk berada
dalam kebaikan tersebut
–
Mendapatkan pahala kebaikan orang yang diajaknya
–
Menemukan sahabat atau komunitas kebaikan yang
saling menguatkan
–
Kebaikan yang diakukan secara bersama-sama
(jama’i) akan dampaknya lebih efektif
Komentar
Posting Komentar